Rabu, 13 Mei 2015

Guru Lingkungan MGMP PAI SMP Kab Sumbawa Dibekali Kompetensi Administrasi Pembelajaran

Sebanyak empat puluh guru di  lingkungan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) SMP Kabupaten Sumbawa diberi kesempatan dan dibekali  penguasaan  administrasi Pembelajaran oleh Balai Diklak Denpasar yang dipusatkan MTsN Sumbawa Besar .
 para guru PAI itu didik dan dilatih teknis substantive peningkatan kompetensi administrasi pembelajaran. Dengan tujuan untuk menguasai dengan baik bagaimana guru mempersiapkan, menyajikan dan mengaplikasikan pelajaran di kelas dalam bentuk KBM. “guru PAI jangan sampai tidak menguasai IT, karena dengan IT setidaknya guru akan terbantu dalam mensetting bahan ajar dan administrasi pembelajarannya sehingga guru mendapatkan kemudahan dan menghindari kelelahan serta kejenuhan baik bagi dirinya maupun anak didiknya”. Hal itu dikatakan Drs. H. Syari’in, M.Pd.I kepala Balai Diklat Keagamaan Denpasar selaku penanggung jawab program, kemarin.
Lanjut Syari’in selaku guru tentunya selalu melakukan perubahan-perubahan yang positif.  Guru di era globalharus kuasai IPTEK dan berimtaq dan professional “Guru professional merupakan salah satu bagian yang dihajatkan oleh Negara dalam membangun bangsa dan Negara. Dari para guru hendaknya meningkatkan kemampuan terus menerus  dalam berbagai hal. Salah satunya dengan meningkatkan kemampuan di bidang penguasaan IT. Untuk memacu keaktifan dari guru tersebut dibutuh spirit yang menjadi pemacu kepada guru,” tandasnya 
Syari’in menambahkan Setidaknya guru harus memiliki empat ikon yaitu: pertama Tiada hari Tanpa belajar (kualitas diri), kedua tiada hari tanpa mengasah spiritual (ibadah), ketiga  - tiada hari tanpa aktifitas yang produktif (iovasi, kreasi), dan keempat – tiada hari tanpa komunikasi yang efektif. Selain ikon itu guru juga hendaknya memiliki empat kompetensi yang mumpuni yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesionalitas, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.
Ketika ditanyai kenapa BDK Denpasar melakukan pendidikan dan latihan ke daerah/jemput bola. Syari’in menjelaskan. Itu dimaksudkan untuk member kesempatan bagi guru PAI yang lain dan guna menyerap peserta dengan jumlah yang lebih banyak. “ ini didasarkan atas usulan dari pengelola MGMP PAI SMP Kabupaten Sumbawa”,katanya
Sementara itu Drs. H. Baharuddin Maswarang, Kemenag sumbawa memberikan apresiasi dan menyambut baik apa yang diberikan oleh BDK denpasar kepada guru PAI di SMP karena hal itu jarang didapatkan.
H. Bahar sapaan akrabnya menghimbai kepada semua guru PAI maupun guru yang ada di lingkup kemenag agar menjadikan sekolah itu tempat yang enak, nyaman, dan kondusif dan membahagiakan. Lakukan “ re education” belajar ulang kendati sudah jadi guru, Pungkasnya

 Sebanyak empat puluh guru di  lingkungan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) SMP Kabupaten Sumbawa diberi kesempatan dan dibekali  penguasaan  administrasi Pembelajaran oleh Balai Diklak Denpasar yang dipusatkan MTsN Sumbawa Besar .  para guru PAI itu didik dan dilatih teknis substantive peningkatan kompetensi administrasi pembelajaran. Dengan tujuan untuk menguasai dengan baik bagaimana guru mempersiapkan, menyajikan dan mengaplikasikan pelajaran di kelas dalam bentuk KBM. “guru PAI jangan sampai tidak menguasai IT, karena dengan IT setidaknya guru akan terbantu dalam mensetting bahan ajar dan administrasi pembelajarannya sehingga guru mendapatkan kemudahan dan menghindari kelelahan serta kejenuhan baik bagi dirinya maupun anak didiknya”. Hal itu dikatakan Drs. H. Syari’in, M.Pd.I kepala Balai Diklat Keagamaan Denpasar selaku penanggung jawab program, kemarin.
Lanjut Syari’in selaku guru tentunya selalu melakukan perubahan-perubahan yang positif.  Guru di era globalharus kuasai IPTEK dan berimtaq dan professional “Guru professional merupakan salah satu bagian yang dihajatkan oleh Negara dalam membangun bangsa dan Negara. Dari para guru hendaknya meningkatkan kemampuan terus menerus  dalam berbagai hal. Salah satunya dengan meningkatkan kemampuan di bidang penguasaan IT. Untuk memacu keaktifan dari guru tersebut dibutuh spirit yang menjadi pemacu kepada guru,” tandasnya 
Syari’in menambahkan Setidaknya guru harus memiliki empat ikon yaitu: pertama Tiada hari Tanpa belajar (kualitas diri), kedua tiada hari tanpa mengasah spiritual (ibadah), ketiga  - tiada hari tanpa aktifitas yang produktif (iovasi, kreasi), dan keempat – tiada hari tanpa komunikasi yang efektif. Selain ikon itu guru juga hendaknya memiliki empat kompetensi yang mumpuni yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesionalitas, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.
Ketika ditanyai kenapa BDK Denpasar melakukan pendidikan dan latihan ke daerah/jemput bola. Syari’in menjelaskan. Itu dimaksudkan untuk member kesempatan bagi guru PAI yang lain dan guna menyerap peserta dengan jumlah yang lebih banyak. “ ini didasarkan atas usulan dari pengelola MGMP PAI SMP Kabupaten Sumbawa”,katanya
Sementara itu Drs. H. Baharuddin Maswarang, Kemenag sumbawa memberikan apresiasi dan menyambut baik apa yang diberikan oleh BDK denpasar kepada guru PAI di SMP karena hal itu jarang didapatkan.
H. Bahar sapaan akrabnya menghimbai kepada semua guru PAI maupun guru yang ada di lingkup kemenag agar menjadikan sekolah itu tempat yang enak, nyaman, dan kondusif dan membahagiakan. Lakukan “ re education” belajar ulang kendati sudah jadi guru, Pungkasnya (ABD.HAKIM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar