para guru PAI itu didik
dan dilatih teknis substantive peningkatan kompetensi administrasi pembelajaran.
Dengan tujuan untuk menguasai dengan baik bagaimana guru mempersiapkan,
menyajikan dan mengaplikasikan pelajaran di kelas dalam bentuk KBM. “guru PAI
jangan sampai tidak menguasai IT, karena dengan IT setidaknya guru akan
terbantu dalam mensetting bahan ajar dan administrasi pembelajarannya sehingga
guru mendapatkan kemudahan dan menghindari kelelahan serta kejenuhan baik bagi
dirinya maupun anak didiknya”. Hal itu dikatakan Drs. H. Syari’in, M.Pd.I
kepala Balai Diklat Keagamaan Denpasar selaku penanggung jawab program, kemarin.
Lanjut
Syari’in selaku guru tentunya selalu melakukan perubahan-perubahan yang
positif. Guru di era globalharus kuasai
IPTEK dan berimtaq dan professional “Guru professional merupakan salah satu
bagian yang dihajatkan oleh Negara dalam membangun bangsa dan Negara. Dari para
guru hendaknya meningkatkan kemampuan terus menerus dalam berbagai hal. Salah satunya dengan
meningkatkan kemampuan di bidang penguasaan IT. Untuk memacu keaktifan dari
guru tersebut dibutuh spirit yang menjadi pemacu kepada guru,” tandasnya
Syari’in
menambahkan Setidaknya guru harus memiliki empat ikon yaitu: pertama Tiada hari
Tanpa belajar (kualitas diri), kedua tiada hari tanpa mengasah spiritual
(ibadah), ketiga - tiada hari tanpa
aktifitas yang produktif (iovasi, kreasi), dan keempat – tiada hari tanpa
komunikasi yang efektif. Selain ikon itu guru juga hendaknya memiliki empat
kompetensi yang mumpuni yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesionalitas,
kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.
Ketika
ditanyai kenapa BDK Denpasar melakukan pendidikan dan latihan ke daerah/jemput
bola. Syari’in menjelaskan. Itu dimaksudkan untuk member kesempatan bagi guru
PAI yang lain dan guna menyerap peserta dengan jumlah yang lebih banyak. “ ini
didasarkan atas usulan dari pengelola MGMP PAI SMP Kabupaten Sumbawa”,katanya
Sementara
itu Drs. H. Baharuddin Maswarang, Kemenag sumbawa memberikan apresiasi dan
menyambut baik apa yang diberikan oleh BDK denpasar kepada guru PAI di SMP
karena hal itu jarang didapatkan.
H. Bahar sapaan akrabnya menghimbai kepada semua
guru PAI maupun guru yang ada di lingkup kemenag agar menjadikan sekolah itu
tempat yang enak, nyaman, dan kondusif dan membahagiakan. Lakukan “ re
education” belajar ulang kendati sudah jadi guru, Pungkasnya
Sebanyak
empat puluh guru di lingkungan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) SMP
Kabupaten Sumbawa diberi kesempatan dan dibekali penguasaan
administrasi Pembelajaran oleh Balai Diklak Denpasar yang dipusatkan MTsN
Sumbawa Besar . para guru PAI itu didik
dan dilatih teknis substantive peningkatan kompetensi administrasi pembelajaran.
Dengan tujuan untuk menguasai dengan baik bagaimana guru mempersiapkan,
menyajikan dan mengaplikasikan pelajaran di kelas dalam bentuk KBM. “guru PAI
jangan sampai tidak menguasai IT, karena dengan IT setidaknya guru akan
terbantu dalam mensetting bahan ajar dan administrasi pembelajarannya sehingga
guru mendapatkan kemudahan dan menghindari kelelahan serta kejenuhan baik bagi
dirinya maupun anak didiknya”. Hal itu dikatakan Drs. H. Syari’in, M.Pd.I
kepala Balai Diklat Keagamaan Denpasar selaku penanggung jawab program, kemarin.
Lanjut
Syari’in selaku guru tentunya selalu melakukan perubahan-perubahan yang
positif. Guru di era globalharus kuasai
IPTEK dan berimtaq dan professional “Guru professional merupakan salah satu
bagian yang dihajatkan oleh Negara dalam membangun bangsa dan Negara. Dari para
guru hendaknya meningkatkan kemampuan terus menerus dalam berbagai hal. Salah satunya dengan
meningkatkan kemampuan di bidang penguasaan IT. Untuk memacu keaktifan dari
guru tersebut dibutuh spirit yang menjadi pemacu kepada guru,” tandasnya
Syari’in
menambahkan Setidaknya guru harus memiliki empat ikon yaitu: pertama Tiada hari
Tanpa belajar (kualitas diri), kedua tiada hari tanpa mengasah spiritual
(ibadah), ketiga - tiada hari tanpa
aktifitas yang produktif (iovasi, kreasi), dan keempat – tiada hari tanpa
komunikasi yang efektif. Selain ikon itu guru juga hendaknya memiliki empat
kompetensi yang mumpuni yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesionalitas,
kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.
Ketika
ditanyai kenapa BDK Denpasar melakukan pendidikan dan latihan ke daerah/jemput
bola. Syari’in menjelaskan. Itu dimaksudkan untuk member kesempatan bagi guru
PAI yang lain dan guna menyerap peserta dengan jumlah yang lebih banyak. “ ini
didasarkan atas usulan dari pengelola MGMP PAI SMP Kabupaten Sumbawa”,katanya
Sementara
itu Drs. H. Baharuddin Maswarang, Kemenag sumbawa memberikan apresiasi dan
menyambut baik apa yang diberikan oleh BDK denpasar kepada guru PAI di SMP
karena hal itu jarang didapatkan.
H. Bahar sapaan akrabnya menghimbai kepada semua
guru PAI maupun guru yang ada di lingkup kemenag agar menjadikan sekolah itu
tempat yang enak, nyaman, dan kondusif dan membahagiakan. Lakukan “ re
education” belajar ulang kendati sudah jadi guru, Pungkasnya (ABD.HAKIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar